Minggu, 12 Juni 2011

SBY Tahu Mengapa Tuhan Tidak Ubah Nasib Bangsa

Diposting pada Minggu,12-06-2011 | 22:04:34 WIB

Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah program yang berjalan hingga tahun 2025. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hanya ada dua hal yang mungkin terjadi pada 15 tahun mendatang.

"Apa yang akan terjadi hari ini sampai 2015, kita tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu," ucap Presiden SBY saat pidato peluncuran MP3EI di Balai Sidang, Jakarta, Jumat (27/5).

Tapi logikanya ada dua hal yang bisa terjadi. Indonesia berhasil membangun ekonominya dan berhasil membangun kesejahteraannya, atau sasaran MP3EI berhasil dicapai. Kemungkinan kedua, Indonesia gagal membangkitkan ekonomi dan kesejahtaraan rakyat.

"Saudara-saudara, hidup dan masa depan kita sesungguhnya negotiable, bisa diupayakan dan bisa diikhtiarkan sesuai apa yang kita inginkan. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang bisa mengubah nasib dan masa depannya. Jadi gagal atau berhasil apa yang kita lakukan ke depan berpulang pada kita semua," ucap Presiden menyelipkan sepotong ayat dari Quran.

Agar MP3EI benar-benar sukses dan MP3EI dijalankan Presiden mengulangi kembali apa yang dia sampaikan saat rapat kerja di Bogor, November 2010 lalu. Dalam susunan MP3EI, dia ingatkan ada lima faktor yang membuat masterplan gagal.

Pertama, pemerintah pusat terutama birokrasi lambat dan tidak sejalan dengan apa yang ingin kita capai. Kedua, jika pemerintah daerah berjalan dengan kepentingan sendiri dan cenderung menghambat implementasi MP3EI. Ketiga, jika investor atau pengusaha ingkar janji memenuhi rencannya. Keempat, jika tahu ada regulasi menghambat (bottle neck). Dan kelima, ada kepentingan politik yang tidak sehat.

"Kita ingin, jika kita semua berumur panjang, Insya Allah pada 2025 kita akan lihat kisah sukses yang kita awali dari peluncuran MP3EI," tutur SBY. [muslimdaily.net / RMOL]

Tidak ada komentar: